Mengatakan & Menyatakan: Arti Bahasa Inggrisnya
Mengatakan & Menyatakan: Arti Bahasa Inggrisnya, Guys!
Halo semuanya! Pernah nggak sih kalian bingung pas mau ngomong atau nulis sesuatu dalam bahasa Inggris, terus kepikiran, “Aduh, ini enaknya pakai kata apa ya?
say
atau
state
?” Tenang aja, kalian nggak sendirian! Banyak banget dari kita yang kadang keliru atau nggak yakin kapan harus pakai kata
say
dan kapan pakai
state
. Nah, di artikel ini, kita bakal bedah tuntas perbedaan keduanya biar kalian makin pede pas ngobrol atau nulis pakai bahasa Inggris. Siap? Yuk, langsung aja kita mulai!
Table of Contents
Kapan Pakai ‘Say’? Kata Paling Umum Buat Ngomong!
Jadi gini, guys, kata
say
itu adalah kata kerja yang paling umum dan sering kita pakai buat ngomongin soal ngomong atau menyatakan sesuatu. Anggap aja
say
ini kayak teman setia kalian yang bisa diandalkan kapan aja.
Say
itu lebih fokus ke
aksi
ngomongnya itu sendiri, gimana suara itu keluar dari mulut kita. Nggak terlalu peduli sama detail atau formalitasnya, yang penting pesannya tersampaikan. Misalnya nih, pas kalian cerita ke teman, “Dia
bilang
mau datang telat,” nah itu cocok pakai
say
. Atau pas kalian ditanya guru, “Apa yang
kamu katakan
tadi?”, jawabannya juga pakai
say
.
Penting banget nih buat dicatat:
say
itu biasanya diikuti langsung sama apa yang diomongin, atau bisa juga pakai kata
that
buat ngasih penekanan. Contohnya:
He said, "I will be late."
atau
She said that she was happy.
Kelihatan kan, betapa fleksibelnya si
say
ini? Dia bisa dipakai di situasi santai, semi-formal, bahkan di percakapan sehari-hari yang ringan. Pokoknya, kalau mau ngomongin soal
ucapan
, entah itu sekadar ngomong biasa, ngasih tahu, nanya, atau bahkan teriak,
say
adalah pilihan yang aman dan tepat. Inget ya,
say
itu lebih ke
what
was said, bukan
how
it was said secara mendalam. Makanya,
say
itu cocok banget buat konteks yang nggak butuh ketelitian super detail atau kesan yang sangat resmi. Coba deh bayangin, kalau kalian lagi ngobrol sama sahabat terus mau cerita apa kata orang lain, pasti pakai
say
kan? “My mom
said
to clean my room.” Gampang banget kan? Atau pas kalian lagi diskusi ringan, “The sign
says
‘Do Not Enter’.” Itu kan cuma ngasih tau informasi dari sebuah tulisan. Jadi, kesimpulannya,
say
itu adalah pilihan utama kalian buat ngomongin soal perkataan dalam berbagai konteks yang umum dan nggak terlalu kaku.
Keep it simple, keep it casual!
Ini dia beberapa contoh tambahan biar makin nempel di otak kalian:
He said goodbye.
(Dia mengucapkan selamat tinggal.)
What did you say?
(Apa yang kamu katakan?)
They said they would help.
(Mereka bilang mereka akan membantu.) Pokoknya, kalau ragu, pakai
say
aja dulu. Nanti kalau udah mahir, baru deh kita lirik kata-kata lain yang lebih spesifik. Asal kalian paham inti dari
say
itu sendiri, yaitu menyampaikan
ucapan
atau
pesan
, kalian udah selangkah lebih maju, guys!
Don’t overthink it too much, just
say
it!
Pokoknya,
say
ini adalah fondasi awal kalian dalam memahami ungkapan dalam bahasa Inggris. Tanpa
say
, percakapan kita bakal hambar banget, deh!
Nah, Kapan Pakai ‘State’? Saat Mau Terdengar Lebih Resmi dan Detail!
Oke, sekarang kita beralih ke si
state
, guys. Kalau
say
itu ibarat ngobrol santai sama teman, nah
state
ini kayak lagi ngomong di depan umum, presentasi di kantor, atau nulis surat resmi.
State
itu punya nuansa yang lebih formal dan seringkali menuntut adanya detail atau penjelasan yang lebih jelas. Kalau
say
itu fokus ke
ucapan
,
state
itu lebih ke
menyatakan fakta, pendapat, atau informasi resmi
. Pikirin deh,
state
itu kayak lagi ngasih pernyataan resmi, bukan sekadar ngomong biasa. Makanya,
state
itu sering banget dipakai dalam konteks hukum, pemerintahan, akademis, atau berita. Misalnya nih, kalau ada saksi di pengadilan, dia nggak cuma
say
sesuatu, tapi dia
state
fakta-fakta yang dia lihat. Atau kalau pemerintah ngeluarin kebijakan baru, mereka akan
state
aturan-aturannya secara rinci.
Yang perlu digarisbawahi:
state
itu nggak cuma sekadar ngomong, tapi lebih ke
menyampaikan sesuatu dengan jelas, tegas, dan seringkali terstruktur
. Seringkali, yang di-
state
itu adalah sesuatu yang penting, faktual, atau bahkan sebuah posisi resmi. Contohnya:
The report states that the economy is growing.
(Laporan itu menyatakan bahwa ekonomi sedang bertumbuh.) Di sini,
states
digunakan karena laporan itu berisi informasi faktual yang terstruktur. Contoh lain:
He stated his position on the issue.
(Dia menyatakan posisinya mengenai masalah itu.) Ini menunjukkan dia menyampaikan pendapat atau sikapnya secara jelas dan resmi. Makanya, kalian jarang banget denger orang bilang
He state you are late
di percakapan sehari-hari. Itu nggak pas, guys.
State
itu biasanya dipakai buat menyampaikan hal-hal yang lebih substansial dan memerlukan kejelasan. Kalau kalian lagi baca berita atau dokumen resmi, kemungkinan besar kalian akan menemukan kata
state
ini.
The law states that...
(Hukum menyatakan bahwa…) atau
The company will state its earnings for the quarter.
(Perusahaan akan menyatakan pendapatannya untuk kuartal ini.) Jadi, bedanya sama
say
itu jelas banget kan?
Say
itu buat ngomong apa adanya,
state
itu buat menyampaikan sesuatu yang lebih terstruktur, formal, dan seringkali faktual atau berisi pernyataan resmi.
State
itu memberikan kesan keseriusan dan ketepatan.
It’s about being precise and formal.
Makanya, kalau kalian lagi nulis esai, laporan, atau bahkan email penting ke atasan, pertimbangkan pakai
state
kalau memang konteksnya mengharuskan. Ini bisa bikin tulisan kalian terdengar lebih profesional dan meyakinkan.
Mastering the nuances between
say
and
state
will definitely elevate your English game!
Pokoknya, ingat aja analogi ini:
say
itu kayak lagi
ngobrol
,
state
itu kayak lagi
menyampaikan pengumuman penting
. Semoga makin tercerahkan ya, guys!
Perbedaan Kunci Antara ‘Say’ dan ‘State’: Ringkasan Cepat
Biar makin mantap, yuk kita rangkum lagi perbedaan utamanya, guys. Ini penting biar kalian nggak salah pakai lagi. Pertama,
tingkat formalitas
. Ingat,
say
itu kasual dan umum
, sedangkan
state
itu formal dan spesifik
. Jadi, kalau lagi ngobrol sama teman, pakai
say
. Kalau lagi presentasi atau nulis laporan,
state
bisa jadi pilihan yang lebih baik. Kedua,
fokusnya
.
Say
fokus pada
aksi
berbicara atau ucapan itu sendiri
, apapun isinya. Sementara
state
fokus pada
isi
dari apa yang disampaikan
, yang biasanya berupa fakta, informasi resmi, atau pendapat yang jelas. Ketiga,
konteks penggunaannya
.
Say
cocok untuk percakapan sehari-hari, cerita, kutipan langsung yang ringan
. Sedangkan
state
lebih sering muncul di konteks resmi seperti dokumen hukum, berita, pernyataan publik, atau tulisan akademis
. Contoh gampangnya gini: kalau kamu bilang ke teman, “Dia
bilang
dia suka film itu,” itu
say
. Tapi kalau kamu baca di koran, “Pemerintah
menyatakan
akan menaikkan subsidi,” itu
state
. Coba perhatiin juga struktur kalimatnya. Seringkali,
say
itu bisa diikuti langsung oleh ucapan atau kata
that
. Misalnya,
She said, "I'm tired."
atau
He said that he was hungry.
Sementara
state
biasanya diikuti oleh objek atau klausa yang menjelaskan apa yang dinyatakan
. Contohnya,
Please state your name.
atau
The scientist stated that the experiment was successful.
Perhatikan juga kata kerja yang mendampinginya. Kadang-kadang,
state
itu bisa lebih kuat atau lebih tegas daripada
say
. Ketika seseorang
states
sesuatu, itu seringkali menyiratkan adanya pertimbangan yang lebih matang atau otoritas tertentu. Ini bukan berarti
say
itu lemah, tapi
say
itu memang sifatnya lebih netral.
Intinya:
kalau mau ngomongin soal
ucapan
secara umum, pakai
say
. Kalau mau ngomongin soal
pernyataan yang jelas, formal, dan informatif
, gunakan
state
. Memahami perbedaan ini bakalan bikin komunikasi kalian jadi lebih efektif dan profesional, guys.
It’s all about choosing the right tool for the job!
Jadi, jangan sampai ketuker lagi ya! Semoga rangkuman ini bikin kalian makin paham dan pede buat pakai kedua kata ini dengan benar.
Practice makes perfect, so try using them in your sentences!
Latihannya bisa dimulai dari hal-hal kecil, misalnya pas lagi nulis jurnal pribadi atau pas lagi ngobrol sama teman yang juga lagi belajar bahasa Inggris. Kalian bisa saling ngasih masukan, “Eh, ini enaknya pakai
say
atau
state
ya?” Dengan begitu, proses belajarnya jadi lebih seru dan nggak terasa kayak beban.
Happy learning, everyone!
Kapan Lagi Kita Bisa Pakai ‘Say’ dan ‘State’?
Selain contoh-contoh di atas, ada lagi nih beberapa situasi menarik di mana
say
dan
state
menunjukkan perbedaan mereka yang unik. Misalnya, dalam konteks
memberikan instruksi
. Kalau instruksinya santai dan personal, kita mungkin pakai
say
. Contoh:
My coach said to practice every day.
(Pelatihku bilang untuk latihan setiap hari.) Ini lebih ke nasihat atau arahan umum. Tapi, kalau instruksinya bersifat formal, tertulis, dan mengikat, kita cenderung pakai
state
. Contoh:
The manual states that you should not open the device.
(Manual itu menyatakan bahwa kamu tidak boleh membuka perangkatnya.) Di sini,
states
menunjukkan aturan yang tegas dan harus diikuti. Perbedaan lain bisa kita lihat saat
mengutip orang
. Untuk kutipan langsung yang bersifat percakapan biasa,
say
adalah pilihan yang tepat.
My friend said, "Let's go get some pizza!"
Tapi, kalau kita mengutip sebuah
pernyataan resmi
atau kutipan dari pidato penting,
state
bisa jadi lebih pas, terutama jika kita ingin menekankan bobot dari pernyataan tersebut. Contoh:
The president stated, "We will defend our nation at all costs."
Ini terdengar lebih megah dan resmi dibandingkan jika hanya menggunakan
said
. Perhatikan juga penggunaan dalam konteks
media dan publikasi
. Berita seringkali menggunakan
state
untuk melaporkan apa yang dikatakan oleh narasumber, terutama jika itu adalah pernyataan resmi atau temuan penting.
The spokesperson stated that the company is investigating the incident.
Ini memberikan kesan bahwa informasi yang disampaikan sudah diverifikasi atau merupakan posisi resmi. Sementara itu,
say
mungkin digunakan untuk melaporkan percakapan yang lebih informal atau opini pribadi yang dikutip. Nah, ada juga nuansa saat
menyatakan pikiran atau keyakinan
. Kalau hanya sekadar berbagi pikiran secara umum,
say
bisa dipakai.
He said he thought the movie was boring.
Tapi, jika seseorang ingin
menyatakan keyakinan atau pendiriannya dengan kuat dan tegas
,
state
lebih sering dipilih.
She stated her unwavering belief in the project's success.
Ini menunjukkan keyakinan yang mendalam dan disampaikan dengan sungguh-sungguh.
Penting untuk diingat, guys:
terkadang kedua kata ini bisa saling menggantikan, terutama dalam konteks yang tidak terlalu kaku. Namun, memilih kata yang tepat akan sangat membantu audiens memahami
nuansa
dan
tingkat formalitas
yang ingin kamu sampaikan.
State
itu punya
gravitas
lebih
, sementara
say
itu lebih
universal
dan *fleksibel
*. Jadi, kapan pun kamu ragu, coba tanyakan pada diri sendiri: Apakah ini percakapan santai? Atau ini pernyataan penting yang perlu disampaikan dengan jelas dan resmi? Jawabanmu akan menuntunmu memilih antara
say
atau
state
.
Keep practicing, keep observing, and you’ll master this in no time!
Jangan lupa juga untuk banyak membaca dalam bahasa Inggris, baik itu artikel berita, novel, atau bahkan komik. Dengan begitu, kalian bisa melihat langsung bagaimana kata-kata ini digunakan dalam berbagai konteks. Semakin banyak paparan, semakin cepat kalian terbiasa.
You got this!
Tetap semangat belajarnya, dan jangan takut salah. Kesalahan adalah bagian dari proses belajar.
Keep learning and keep improving!
Ini adalah bagian penting dari perjalanan kalian menguasai bahasa Inggris.
Go for it!
Kesimpulan: Kapan Memilih ‘Say’ dan Kapan Memilih ‘State’?
Jadi, gimana nih, guys? Udah mulai tercerahkan soal perbedaan antara
say
dan
state
? Intinya simpel banget:
Say
itu buat ngomong atau ngomongin sesuatu secara umum, santai, dan nggak terlalu formal.
Anggap aja
say
ini kayak senjata andalan buat percakapan sehari-hari. Mau cerita apa kata orang? Pakai
say
. Mau bilang sesuatu? Pakai
say
. Gampang kan?
Sementara
state
itu lebih serius, lebih formal, dan fokus pada penyampaian informasi yang jelas, fakta, atau pernyataan resmi.
Gunakan
state
kalau kamu lagi nulis laporan, ngasih pidato, atau menyampaikan sesuatu yang penting dan butuh ketelitian. Ingat baik-baik perbedaan nuansa ini. Dengan memilih kata yang tepat, kamu nggak cuma bikin kalimatmu jadi lebih bener, tapi juga bikin pesanmu lebih kuat dan sesuai dengan konteksnya.
Say
itu tentang
apa yang diucapkan
, sedangkan
state
itu tentang
menyatakan sesuatu dengan tegas dan jelas
.
Jadi, kalau kamu mau terdengar lebih profesional, lebih berbobot, atau lagi ngomongin hal-hal yang sifatnya resmi, jangan ragu pakai
state
. Tapi kalau kamu cuma lagi ngobrol santai sama teman, ya udah, pakai
say
aja biar nggak kaku.
Kuncinya adalah memahami konteks dan audiensmu.
Percaya deh, kalau kamu udah ngerti kapan pakai yang mana, kemampuan bahasa Inggrismu bakal naik level!
It makes a huge difference!
Terus latih penggunaan kedua kata ini dalam berbagai situasi. Coba bikin kalimat sendiri, diskusi sama teman, atau bahkan pura-pura jadi pembicara di depan cermin sambil pakai
say
dan
state
di waktu yang tepat.
The more you practice, the more natural it becomes.
Jangan pernah berhenti belajar dan eksplorasi. Bahasa itu dinamis, dan terus mengasah pemahaman kita adalah hal yang paling penting.
Keep up the great work, and happy English learning!
Kalian semua keren!
Keep shining!